Sebenarnya aku tidak kaget menerima e-mail tersebut, novel pertama memang terdapat bayak kekurangan. Apalagi mereka meberikan catatan-catatan penting yang bisa memotivasiku kembali, juga sebagi masukan dalam pembuatan novelku yang selanjutnya. Penolakan ini tergolong kedua kalinya setelah Gramedia, nantinya bakal banyak penolakan yang aku alami demi kemajuanku sendiri dalam bidang tulis menulis. Dengan begitu, aku akan terus belajar dan lebih bersemangat untuk bisa mencapai impianku sebagai penulis.
Mungkin bahasa tulisku sampai saat ini belum well formated, kalimatnya kurang ringan sehingga perlu berkali-kali membacanya untuk dapat memahami. Misalnya saja dalam postinganku disini, sebab postingan yang aku buat tanpa revisi ulang, tidak seperti ketika aku menulis cerita. Ada baiknya aku mengembangkannya untuk menjadi lebih baik lagi.
Sekarang, aku sedang membuat project novelku yang kedua, tentu banyak kendala yang kualami, terutama mood juga kemalasan. Kedua hal itulah yang harus diperangi dalam diri, kalau tidak begitu, novelku nggak bakalan kelar-kelar. Selain itu, aku juga haru mentarget kapan novel itu jadi seutuhnya, sehingga tak perlu bertahun-tahun memendam kumpulan naskah yang menguap untuk segera dikerjakan. Jujur saja, novel pertamaku sebenarnya sudah terancang sejak SMP, tapi bau bisa jadi pada akhir masa SMA, hah, kasihan sekali. Sebab itu, jika ingin selalu produktif selalu perangi semua halangan yang menyebabkanku berhenti menulis.
Tunggu apalagi? Ayo menulis!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar