Dunia bisnis atau dunia yang berurusan langsung dengan uang memang sangat mengerikan, salah-salah aku akan diugikannya, tapi kalau lihai, bisa juga untungnya menggunung. Namun, apalah lebih baik jika uang itu didapat dari kerja keras yang halal. Bukan sekedar mendapat uang dengan cara yang mudah. Pikiranku melenceng pada waktu yang lalu, karena aku ingin cepat berhasil, maka kucari-cari pekerjaan di internet yang kiranya menguntungkan bagi ku, eh, ternyata malah rugi sebesar besarnya. :(
Aku tertarik untuk menjual beberapa aksesoris yang berharga grosiran, untungnya cukup lumayan, bisa 500-2000 rupiah perbuah. Kalau jual banyak keuntungannya makin banyak. Aku coba deh, dengan modal 145k, didapat beberapa aksesoris, kemudian aku mengemasnya dan memberinya label, entah kenapa hanya bagian inilah yang aku sukai. Terus dijual deh, aku titipin ke warung saudaraku saja, sisanya aku jual sendiri ke teman-temanku. Sebenarnya banyak juga yang berminat, tapi tetap saja ada yang belum laku, Dan akhirnya, karena aku sibuk kuliah, aku tidak memikirkannya lagi, karena kiranya aku kurang jaringan toko-toko lain. Selain itu, setelah kuhitung-hitung, belum bisa balik modal ternyata. Semangatku untuk menekuninya menurun, kurasa aku tidak cocok dengan pekerjaan ini. Aku yang sulit membuat relasi dan tidak mudah bergaul pada orang lain, dan juga introvert, mendukung untuk berhenti dari pekerjaan ini.
2. Kerja Online
Inilah pekerjaan yang paling menjebak, bukannya aku ingin membeberkan kebohongannya, tapi itu dirasa merugikan olehku. Dengan embel-embel yang penting bisa membaca dan mengetik, sepertinya sangat menggiurkan. Jadi intinya pekerjaan ini mirip MLM yang mengandalkan iklan-iklan di internet, nah lo! Pas aku baca persyaratan, bla-bla-bla, sungguh menarik dan mengatakan bahwa ini bukan MLM, atau permainan iklan. Seperti halnya sales, mereka melebih-lebihkan hingga berujung kebohongan. Jadi, pertama aku harus membayar sejumlah uang untuk membeli pedomannya, ternyata sumber uang yang didapat olehku nanti juga berasal dari menjual pedoman itu pula, misalnya mencari orang lain yang mau 'dijebak' untuk membeli pedoman ini, jadi hanya berputar-putar saja, tidak membuat project-projet pengetikan dari orang lain yang kuharapkan. Emang benar sih, setelah beli pedoman, tidak usah mengeluarkan uang lagi, tapi hey, ini sama saja menipu orang lain. Dan akupun memutuskan untuk tidak mengikuti pedoman itu, karena aku tidak ingin menjebak orang lain, dan kurasa nantinya orang yang mau membeli pedomanku akan tidak ikhlas sepertiku, juga lebih takutnya lagi, uang yang aku dapatkan tidak halal. Rugi besar banget sih, tapi apa boleh buat, aggaplah ini sebagai pelajaran. Inilah yang kusebut jalan pintas yang menyesatkan.
3. Freelance Designer
Sebenarnya sejak SMA, aku mempunyai usaha bikin stiker nama yang aku desain sendiri, alhasil banyak teman-temanku yang berminat, tapi sayangnya saat itu aku mrinternya masih numpang, selain itu juga keternatasan bahan dan alat. Dan aku berhenti, berhubung waktu itu aku sudah kelas 12 dan disibukkan oleh ujian. Sayang sekali... Akhir-akhir ini, aku menemukan sebuah website lokal dari Indonesia yang membuka kontes bikin logo, lumayan sih, ketika aku melihat-lihat logo orang lain, aku merasa rendah dan kurang percaya diri dengan desain yang nanti kubuat, jeleknya, aku menjadi tidak bersemangat. Sesungguhnya jalan inilah yang benar, walaupun diperlukan usaha yang sangat untuk berhasil, tapi inilah yang paling baik, disamping aku bisa improve kekuatan desain ku, aku juga bisa mendapatkan royalti yang cukup besar. Aku menyesal, kenapa aku tidak menekuni jalan ini saja, selain itu, karena aku sudah mempunyai kamera hasil mengemis orang tua, setidaknya ada situs-situs yang menjual hasil jepretan juga membuka kontes-kontes serupa.
Baiklah, mulai sekarang aku tidak akan ambil jalan pintas lagi, aku akan menekuni jalan yang seharusnya aku arungi, meski sulit dan perlu usaha keras, itulah yang terbaik untukku. Anggaplah yang telah lalu itu sebagai pelajaran, agar lebih mengetahui apa itu dunia bisnis. Ganbatte! Gagal ini bukanlah akhir, iya kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar