Jumat, 22 Februari 2013

Bisnis Failed

Diakhir liburan semester ini, harapanku untuk bisa menghasilkan uang sendiri pupus sudah. Usaha-usaha yang telah kucoba berujung kegagalan, bukan karena aku malas atau kurang niat. Tapi hanya saja, semua itu kurang cocok dengan hati nuraniku. Aku yang sesungguhnya mempunyai ketrampilan terpendam dalam bidang desain, bidang yang harusnya aku tekuni, bidang yang di pelajari saat kuliah. Kurasa kali ini aku menyia-nyiakannya. Gomen! Dan akhirnya, aku belajar lagi tentang sesuatu.


Dunia bisnis atau dunia yang berurusan langsung dengan uang memang sangat mengerikan, salah-salah aku akan diugikannya, tapi kalau lihai, bisa juga untungnya menggunung. Namun, apalah lebih baik jika uang itu didapat dari kerja keras yang halal. Bukan sekedar mendapat uang dengan cara yang mudah. Pikiranku melenceng pada waktu yang lalu, karena aku ingin cepat berhasil, maka kucari-cari pekerjaan di internet yang kiranya menguntungkan bagi ku, eh, ternyata malah rugi sebesar besarnya. :(

Kamis, 21 Februari 2013

Evaluasi Penolakan

Cerita berjudul ‘Love on The Move’ yang sebelumnya sudah kuposting dalam blog ini, aku hentikan postingannya, dan hanya memuat bab pertama saja. Kenapa? Setelah novel itu aku revisi, selanjutnya aku kirimkan ke sebuah publisher plotpoint. Siapa tau bakal diterbitin. Sekitar bulan januari kemarin kukirimkan ceritanya lewat e-mail saja, tak seperti penerbit lain yang mengharuskan printout-annya. Mungkin ini juga salah satu alasan, kenapa kukirimkan ke penerbit tersebut, yang menganut paperless. Dan genre yang aku buat kiranya sudah sesuai dengan yang diminta, seputar dunia anak muda. Setelah menunggu beberapa hari lamanya, akhirnya pada tanggal 11 Februari, aku mendapat e-mail balasan dari pihak plotpoint yang isinya begini:
Capture1

Rabu, 20 Februari 2013

My Extraordinary

Maaf ya, jika ternyata blogku ini lebih banyak postingan tentang curhatanku dalam dunia introvert yang kurasakan. Maklum saja, aku tidak bisa asal curhat pada tiap orang kecuali yang sudah sangat terpercaya, sehingga lewat dunia maya ini setidaknya aku merasakan sedikit kelegaan, meskipun yang membacanya belum tentu mengerti dengan apa yang sedang aku utarakan. Entah bahasa tulisku yang acak-acakan atau mereka tidak bisa merasakan juga mengerti keadaan yang sedang kualami.

Selasa, 19 Februari 2013

Doraemon, Kartun Sepanjang Masa

 
Cling! Halo, inilah Doraemon.
Siapa yang nggak tau kartun dari Jepang ini, yang setiap hari Minggu tayang di televisi. Doraemon sudah sangat populer dari dulu, katanya Doraemon mulai ditayangkan pada Juli 1989. Wah, sudah lama sekali. Sejak aku kecil sampai segede ini, masih saja suka nonton tingkah Nobita dan kawan-kawan itu. Untungnya pihak saluran televisi tetap melestarikannya untuk terus ditayangkan, dan tentunya setiap episode memiliki cerita yang berbeda, karena sejauh ini, aku belum pernah menonton kartun Doraemon yang diulang tayangannya, kecuali yang the movie. Dengan menonton Doraemon, aku sama sekali tidak bermaksud childish atau apa, tapi yang kusukai adalah kreatifitas benda-benda ajaib Doraemon yang kadang-kadang menginspirasiku dalam beberapa hal.

Senin, 18 Februari 2013

Pura-pura

Sebenarnya orang introvert ini terlihat seperti memiliki 2 sisi atau lebih dalam sikapnya. Misalnya saja, perbedaan sikap terhadap seseorang tertentu, khususnya ketika ia menghadapi orang yang sudah cukup dekat, maka sikapnya seperti orang kebanyakan, bisa ngobrol panjang, bercanda, dan melakukan sesuatu bersama-sama. Lain halnya ketika ia bertemu dengan orang yang tak cukup dekat, tak cukup dekat bukan berarti belum kenal lama, melainkan memiliki sikap yang kiranya kurang menguntungkan baginya dan belum lulus beberapa kriteria. Orang introvert mememang sangat selektif dalam memilih teman dekat. Sebenarnya ia hanya menganut unsur timbal balik, jika kamu baik, ia juga akan berbaik serta sebaliknya.
Tapi, ketika orang introvert sedang tidak suka dengan seseorang sebab sikap dan perkataan yang terlalu kasar, maka otomatis ia akan menjauh. Jadi, selama ada orang yang tidak dia sukai, ia tidak dapat bersikap biasa, selalu berpura-pura.

Jumat, 15 Februari 2013

Ditengah Cerita...

Sejauh langkahku berjalan, sampailah kaki ini diantara panjangnya jalan, berhenti dan mendongak ke belakang. Sudah terlalu banyak yang telah dilalui, sudah terlalu banyak yang ditinggalkan dan sudah terlalu banyak pula detik terbuang. Kini aku berada di tengah perjalananku, menarik sedikit nafas serta melihat sekilas yang telah lalu, demikianlah untuk maju merubah hidup.
Inilah cerita diantara awal dan akhir...
 

Minggu, 03 Februari 2013

Beginner Mural

Hari ini, aku menyelesaikan salah satu project liburanku, yaitu bikin mural di dinding warung. Meskipun konsepnya masih sangat-sangat sederhana (dalam suasana vector kawaii), kurasa sudah cukup untuk mempercantik warung di rumahku yang semula monoton dan terlalu mainstream tanpa adanya "warna-warni" kreatifitas didalamnya. Padahal kreatifitas merupakan suatu nilai plus untuk mendapatkan keuntungan lebih, maka dari itu polesan tanganku akan mencobanya, dalam rangka sebagai media promosi melalui bentuk visual sederhana.
Sebenarnya menggambar di tembok bukan pertama kalinya, ingat tidak waktu kecil? itu kan juga bikin mural, asal corat-coret sebagai media ekspresi. Mural sendiri sebenarnya bukan hanya grafity di jalanan (yang berisi kritik sosial ataupun permainan font dengan pilox), tapi lebih mengarah pada lukisan yang bidang garapnya lebih besar, biasanya memang di tembok.

Jumat, 01 Februari 2013

Kamera...oh kamera...

Liburan kali ini aku memang bertekad untuk membeli kamera dslr setelah melihat harga-harganya di internet, yah, lumayan sekitar 2jt.an lebih. Karena dalam perkuliahanku ada beberapa mata kuliah fotografi sekalian ngasah kemampuan juga hobi yang (mungkin) bisa berhasil. Ternyata kalau dari tokonya langsung paling rendah itu 4 jt.an lebih, maklum kurang percaya sama online shop yang katanya banyak tipu-tipunya. Sebenarnya keinginanku ini sangat berat kalau dipertimbangkan, pasalnya aku nggak punya uang segede itu, ya jelas orang tuaku yang bayarin, haduh, betapa nggak enaknya aku, masih saja morotin orang tua, meskipun aku ikut patungan, tapi nggak seberapa. Jadi setelah jum'atan tadi, aku sama bapakku pergi ke toko yang jual kamera, toko ini termasuk satu-satunya yang ada dalam kota, pas nyampe sih, begitu excited karena liat beberapa merk kamera di etalase, eh,eh, ternyata pas tanya sama penjaganya, karena Canon yang paling murah itu yang 1100D ya itu, 4jt lebih. Tidak! aku nggak tega duit sebegitu banyaknya melayang. Pikiran dan keinginanku terus berkecamuk, bertanya-tanya juga kebingungan.