Dulu, pas masih SMP, aku membuat target untuk mencoba menerbitkan sebuah novel remaja sebelum aku naik ke kelas XII SMA. Aku bikin novel remaja atau teenlit karena emang lagi saat-saatnya happening, kebetulan waktu itu, aku juga senang membaca novel bergenre sama. Rancangan ceritanya udah aku susun sejak SMP pula, sebelumnya sih aku barusan selesai nulis dongeng ‘ajaib’, yang mungkin hanya cukup sebagai ‘simpenan’. Dan tepat pada waktunya, saat liburan kenaikan kelas XII, aku telah mengirimkan naskah novel remaja pertamaku yang jumlah halamannya mendekati 100 ke sebuah penerbitan. Bukan angka yang besar, maklum mungkin bahasa yang kubuat masih sangat amatiran. Berbulan-bulan dan kini sudah genap setahun, sama sekali tidak ada kabar, aku sih sudah menyangka bahwa naskahku tidak akan diterbitkan. Kemampuanku belum bisa menyamai penulis-penulis lain, lagi pula bahasaku cukup awut-awutan. Haha.
Tapi, perjalanan menulisku tidak cukup sampai disitu. Aku akan terus belajar. Nyatanya, aku masih terus menulis postingan di blog ini. Aku ingin terus mencoba membuat cerita yang orang lain nanti dapat mengambil maknanya. Menurutku, itu merupakan kepuasan tersendiri, karena sama saja aku berbagi dengan mereka, para pembaca. Dengan cerita itu juga, aku mencoba menuangkan pikiran tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Media menulis itu lebih baik daripada lisan yang hanya bersifat sementara dan cepat hilang.
Ini adalah layout halaman yang berjudul “I wanna be part 2”, yang kubuat sewaktu kelas XI SMA
Kalo sudah menjadi hobi, pasti akan menyukainnya dan tidak akan berhenti untuk melakukan hal tersebut, meskipun telah gagal beberapa kali. Aku yakin suatu saat nanti, aku pasti bisa menerbitkan buku buatanku sendiri.Setelah ini, aku akan memposting novel remajaku yang sempat tidak ada kabar itu, di blog ini. Mungkin bakalan ada beberapa perbaikan nantinya. Meskipun novel itu tak bisa diterbitkan dalam sebuah buku, aku akan menerbitkannya disini untuk bisa masyarakat luas membacanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar