Perjalanan bermula dengan sepatu kesayangan
Ini salah satu rumah dinas ala Belanda, serasa di zaman Eropa kuno. Kebanyakan rumahnya di cat warna hijau melambangkan angkatan darat.
Jalan raya yang rimbun mengiringi perjalananku
Goal dari perjalanan ini yaitu alun-alun kota, aku dapat mencapainya dengan melewati jalur dari arah utara. Meskipun saat itu matahari sedang terik, tapi tak serasa panas. Yah, menurutku sesuai dengan suhu tubuh si, nggak terlalu dingin dan juga nggak terlalu panas.
Deretan stand wisata kuliner 'Tuin Van Java' beserta tower air buatan orang Belanda.
Inilah grobak bakso krikil, hanya ada di Magelang tentunya.
Magelang sejuta bunga, itulah sebutan kota Magelang saat ini.
Tampaknya sekarang Magelang sedang berbenah diri untuk program 'Ayo ke Magelang 2015'. Takayal aku melihat beberapa perubahan semenjak kutinggal merantau, salah satunya adalah digalakkannya penanaman banyak tumbuhan di kanan kiri jalan, lampu jalan yg berbentuk bunga, beserta pot-pot batu yang berjajar disepanjang jalan raya, ada juga penertiban PKL untuk dijadikan satu menjadi tempat khusus kuliner Magelang. Salah satunya yang berada di taman Badaan ini.
Perjalananku yang menyusuri jalan besar, sama sekali tak terganggu oleh polusi kendaraan maupun sampah, karna lingkungan bersih mendukungku untuk terus berjalan. Meskipun perjalananku ini hanya setengah kota, bukan berarti aku tak betah dengan lingkungannya, melainkan badanku yang sudah lelah, kemudian aku akhiri dengan menaiki angkutan kota menuju rumah.
Andai saja aku bisa mengajak orang lain untuk ikut dalam perjalanan, pasti akan lebih menyenangkan, karna hal ini belum tentu bisa dilakukan pada kota lain, sebab keadaan yang berbeda. Kota Magelang memang kecil kawasannya tapi bersih tempatnya.
Belum pernah dengar bakso krikil. Dekat klenteng kah?
BalasHapusAsyik namanya. :D
iya ada bakso krikil di kawasan taman Badaan :)
BalasHapus