Minggu, 16 September 2012

Hidup Sendiri

Judul postingan ini terinspirasi dari postingan Gita Gutawa dalam blog pribadinya. Ketika Gita Gutawa pergi kuliah ke England, tempat yang iklimnya dingin, aku pergi kuliah ke Semarang, tempat yang hot dan cukup memeras keringat. Jauh banget tentunya, keadaan yang ada bahkan berlawanan. Ya sebenarnya aku tak sepenuhnya sendiri, karena ada beberapa teman dalam satu kos. Sendiri disini maksudnya, melakukan kehidupan sehari-hari, seperti nyari makan, nyuci, setrika, bersih-bersih. Semuanya dilakukan sendiri dan nggak bergantung ke orang tua lagi. Inilah gerbang dimulainya hidup mandiri, saat seseorang harus dapat me-manage sendiri seluruh aktivitasnya. Disini aku tak ada keluarga dekat, hanya kenalan baru dari berbagai daerah di Indonesia, meskipun tetap ada satu kenalan lama, itu tak menjamin. Semua kehidupanku memang sudah berubah drastis. Jauh dari keluarga adalah hal yang harus ditempuh. Tantangan baru pun telah siap dihadapan.
Kiranya sudah tiga minggu lebih lamanya, mengenal dan tinggal di lingkungan baru. Terkadang banyak masalah juga kendala, tetapi karena aku yakin, maka masalah dan kendala itu dapat terselesaikan. You’ll get what you think.

Musim panas disini belum berhenti bahkan terasa menjadi-jadi, suasana gerah menyapa tiap harinya. Konon, di tempat yang lebih panas, emosi seseorang bakal lebih cepet naik. Tapi positive thinking aja, berfikir adem adalah jalan terbaik. Lingkungan perkuliahan memang beda, semuanya memiliki nasib yang sama sebagai anak kos, harus ngirit uang. Ini mungkin yang jadi kendala yang berdampak pada pelarian pola makan pada kucingan (makanan kucing tapi dimakan manusia, berisi sedikit nasi dengan lauk ikan, kering, atau gorengan lainnya dengan biaya yang relatif murah mulai dari Rp 1.500,-), selain itu penggunaan uang untuk pembelian beberapa alat kuliah cukup menyita isi kantong, apalagi yang naik angkot sepertiku, budjet semakin menipis. Seenggaknya aku masih punya impian buat bisa kerja sambil kuliah nantinya.
Masalah uang memang nggak habis-habis kalo diomongin, tapi masalah perkuliahan ternyata juga nggak habis kalo diomongin. Mulai dari kegiatan belajar, tugas sampai kakak-kakak senior, semuanya berpengaruh dalam dunia perkuliahan.
Hidup sendiri ini bukan hidup untuk berindividu/egois tapi hidup untuk mandiri mengenal hal baru demi kemajuan kualitas diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar