Senin, 27 Juli 2015

Dekade Baru

Ketika tak bisa dikatakan, maka tulislah...
Aku jarang berkesempatan untuk berbicara, dan yang terjadi adalah tekanan dan kesalahpahaman.
Kini aku mengerti kenapa disini aku tertekan untuk menjadi introvert, beda sekali ketika ditempat dan lingkungan lain, aku bisa menjadi extrovert, 180 derajat berbeda. Berbicara. Senang bersosial.
Kini aku telah merasakannya dan mengerti sebab serta akibat yang terjadi.
Mungkin aku akan merasa damai dengan diri sendiri ketika menjadi introvert, tapi apa-apa yang aku inginkan di masa yang akan datang sulit untuk tercapai, karena sebenarnya menjadi pribadi ekstrovert juga perlu.
Diamku dan bicaraku kadang sulit kutempatkan ketika bimbang diantara sifat-sifat itu.
Aku salah menempatkannya.
Aku salah jika berbicara,
dan aku juga salah apabila diam.
Semua kusebut salah karena akibatnya mutlak. Sudut pandangku tak berlaku sehingga setuju dan tidak setuju hilang begitu saja.
Aku merasa menjadi diri yang palsu, terlalu banyak menyembunyikan, sehingga yang seharusnya tercapai terhambat dengan hina.
Sekarang, siapa yang mau mengerti? kalau bukan diri sendiri, toh meski ada orang yang membaca tulisan ini, ia takkan mengerti. Toh bila disuruh untuk bercerita, aku takkan mau, karna ini begitu rumit untuk diceritakan pada orang yang memiliki background yang berbeda.
Aku harus bagaimana Ya Allah,
berikan aku cahayaMu, hanya diriMu satu-satunya yang bisa aku mintai pertolongan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar