Senin, 02 September 2013

2.09.13

Semarang panas, seusai tidur pun tanpa sadar badan sudah basah oleh peluh yang keluar ketika ku terlelap, seusai mandi pun sudah berkeringat. Suhu extrem ini sangat tidak enak di badan, apalagi hari ini aku berangkat pagi. Sesuai dengan jadwal kuliah semester tiga hari senin, dimulai pada pukul tujuh pagi hingga tujuh sore/malem. Sunday is full day. Tapi, karena hari ini adalah pertama kali masuk kuliah kukira akan pulang lebih awal karena belum memulai sesi praktek. Dan juga meskipun diantara jadwal-jadwal mata kuliah yang penuh, ada tenggang waktu cukup…. cukup membosankan, karena nggak ada ide lain selain makan dan ngobrol untuk mengisi waktu luang tersebut.

Oh iya, sebelum sampai di kampus, aku mengalami beberapa kendala, yang pertama, aku terlambat, aku berangkat tepat pukul tujuh dari kosa sedangkan perjalanan perlu berjalan kaki plus naik angkutan. Ketika jalan kaki keluar gang, untungnya ada ibu-ibu yang berbaik hati memberikan jok belakangnya untuk sementara, meskipun mengantar hanya seberapa jalan, aku sangat berterimakasih, how fortune me! Kemudian ketika menunggu angkutan juga tak perlu membuang waktu, karena langsung datang, langsung berangkat. Tapi, ditengah perjalanan, aku dikagetkan oleh tragedi kecelakaan, ada seorang bapak-bapak jatuh dari sepeda motornya sendiri yang persis berada didepan angkuta yang kutumpangi, ini bukan kasus tabrak menabrak, jadi angkutanku langsung tetap melaju. Maaf, tak bisa menolong,lagian aku juga punya kepentingan sendiri, bukannya egois, tapi aku juga tak tau apa yang harus kulakukan untuk menolongnya, maaf. Alhasil, hampir setengah delapan aku baru sampai di kampus, untungnya lagi, belum diabsen, jadi masih bisa masuk meskipun aku merasa malu ketika emasuki ruang kelas dengan waktu terlampau jauh, selain itu pak dosen pun tampaknya tak menggubris mahasiswa yang sedang telat ini. Untunglah… Aku haya takjub teman-temanku serombel bercampur aduk tak seperti semester-semester sebelumnya. Harusnya merasa senang, sebab bisa berbaur dengan sesama jurusan, iya kan? Ketika proses kuliah berlangsung, yaitu ketika pak dosen memulai cerita-cerita panjang selama kiranya dua jam, aku tak bisa memperhatikan sepenuhnya, maklum mendapat kursi yang paling belakang, suara pak dosen tak terdengar jelas dan kebanyakan yang dibelakang sedang melakukan aksi mendongeng tentang masa liburan, tak apa si soalnya sesama teman memang seharusnya saling berbagi, dan teman-teman disekitarku tak sabar membaginya cuma-cuma. Samar-samar saja kata-kata pak dosen kucatat dalam beberapa kata sebagai bukti pendapatan kuliah hari ini. Senang rasanya bertemu teman-teman kembali.
Untuk waktu senggang diantara jadwal mata kuliah, hari ini ceritanya beda. Ketika kuliah kedua di Metode Penciptaan, sang dosen tiba-tiba pamit karena dipaggil oleh salah seorang mahasiswa ber-tugas akhir, terjadilah waktu yang kosong, disitu tercetuslah, ketika salah seorang temanku mengajakku untuk menjadi partnernya untuk berbisnis handmade aksesoris yang nantinya dijual secara online dan juga stand yang berpindah-pindah. Begitu saja ide-ide untuk berbisnis keluar lagi, padahal libur semester kemarin aku sudah kapok karena rugi berjualan sendiri dengan barang yang sama tapi bukan handmade. Tapi kali ini aku tetap saja tertarik, maklum aku memang menyukai hal-hal baru jadi kenapa enggak dicoba?? lagian ini usahanya partneran selain itu juga sudah memiliki channel yang kiranya cocok untuk mengembangkan usaha bersama ini. Anak muda, memang seharusnya begini, bergerak! Hari ini kami telah mengerahkan modal, yang seharusnya dipakai untuk biaya makanku selama setengah minggu. Berkorban sedikit memang perlu untuk bergerak maju iya kan? Oke, semoga usaha kami bisa berjalan lancar sesuai dengan yang kami harapkan. Amin.
Hari ini memang melelahkan, apalagi di kuliah terakhir, menyebalkan, kami serombel sudah bersiap di ruang kelas eh pak dosen kaga nongol-nongol juga, alhasil hanya berisi penantian gaje yang berisi banyolanku bersama teman-teman. Posisiku disini sebagai orang introvert sedang bebas karena teman-temanku ‘sudah lolos seleksi’. Aku tak perlu menahan unek-unekku terlalu lama di pikiran. Tak ada ancama yang membuatku terdiam, jadi hari ini aku tak bisa disebut pendiam. Magrib menjelang, aku baru pulang ke kosan, suasana panas melanda sehingga mendorongku untuk segera mencuci badan yang kecut ini. Berakhirlah hari, menyongsong hari esok dengan istirahat dengan tenang. Good Night.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar