Rabu, 30 Oktober 2013

Follower?

Akhir-akhir aku benar-benar mengerti arti “teman” yang sesungguhnya, ketika aku menemukan orang-orang yang memiliki pemikiran sama. Mungkin, aku masih beruntung dengan teman yang sedang akrab saat ini, tak lain dan tak bukan adalah teman-teman kuliah, frekuensi pertemuan yang rutin membuat makin akrab suasana, meskipun begitu aku tetap ter-koneksi dengan tema-teman yang dulu yang jauh dari lokasi ku sekarang, dulu dengan sikap introvertku yang parah, aku hanya memiliki satu dua teman akrab saja, tapi sampai sekarang masih langgeng kok. Dan sekarang aku lebih bersyukur lagi telah dipertemukan oleh beberapa orang yang bukan satu dua lagi jumlahnya, merekalah teman kuliah serombel dan bukan serombel dengan keinginan yang sama, awalnya aku memang tampak tertutup pada mereka, semakin kesini terbuka sudah kedokku yang senang bercanda dan mereka mendukungnya, kurasa itulah hiburan yang bisa kulakukan ditengah kesibukan kegiatan yang padat.
Untungnya, sampai saat ini aku belum pernah ‘marahan’ atau apapun itu dengan mereka, karena kami fine-fine aja, pembawaannya pasti bercanda mulu. Tapi pernah diantara kami bermusuhan melainkan itu hanyalah akting untuk menjebak salah satu yang lain ketika ulang tahun. Untunglah, namun aku agak prihatin dengan mbak kos-ku yang sedang memiliki masalah dengan teman akrabny, saking akrabnya, ketika kehilangan, berasa baget apalagi disebabkan suatu hal yang tidak cocok antar individu. Repot memang, aku pun bingung jika menjadi mbak kosku.
Nah, sebenarnya tetap ada rasa benci pada teman sendiri meskipun sifatnya hanya sementara, kadang aku tiba-tiba menjauh dari mereka karena jenuh, atau bersikap tak biasanya dan sempat membuat temanku merasa iba. Aku pun benci ketika temanku sendiri menjadi follower, entah itu dari style pakaian, gaya hidupku yang unik, cara-caraku yang istimewa dan lain-lain, bukannya aku ingin menyimpan rahasiaku untukku sendiri, namun aku hanya ingin selalu tampil beda, bukan untuk kesombongan lho, sebagai pembangun karakter diri. Aku salah? entahlah. Tapi, aku benar membencinya.
Aku juga mengerti tentang karakter masing-masing orang, dari temanku yang udah punya pacar, temenku yang lama jomblo, temen cowok yang suka ‘pindah-pindah’ target PDKT, temen cowok yang berkepribadian unik, dll. Masing-masing mereka punya ciri khas jadi apalah arti ‘pengiku’? Setiap orang itu memiliki keistimewaan bukan? kenapa tidak ikuti keinginan diri aja. Think Different! Aku yakin setiap orang bisa membagun karakternya masing-masing, jadi buat apa ikut-ikutan, sebagai orang kreatif tentu kurang suka jika ada yang ’mengikuti’, ya sebenarnya tergantung tiap individunya juga sih :/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar