Selasa, 18 Juni 2013

Photo Competition Borobudur International Festival 2013

Judul yang panjang, perjalanan yang panjang pula. Bagaimana tidak? Hari sabtu (15 Juni) aku harus bisa menyempatkan untuk mendatangi Borobudur International Festival yang sebelumnya telah dibuka sejak tanggal 13 Juni, karena itulah satu-satunya hari yang free, karena hari Jumat aku ada kegiatan malam masalah kepanitiaan maba, kemudian hari minggu ada ujian kuliah ahad pagi, padet bukan? Yup, akhirnya dengan tekat yang kuat dan kemauan yang sudah sangat bulat, aku merelakan diri untuk bolak-balik Semarang-Magelang dalam 3 hari tersebut. Nyatanya, bisa kulakukan, maklum Magelang-Semarang sekitaran 2 jam perjalanan aja. BIF 2013 dipusatkan di lapangan Lumbini daerah kawasan TWCB (Taman Wisata Candi Borobudur), untuk siang hari dikenakan biaya tiket masuk, sedangkan malamnya free.
Alasan, kenapa aku begitu excited dan bela-belain mengikutinya adalah:
  1. Lombanya gratis, tapi malah dapet kaos, gantungan kunci, dan stiker
  2. Lokasinya di Magelang, rumahku sendiri, sekalian mampir, makan gratis :p
  3. Nyobain lomba fotografi untuk pertama kalinya dengan umur kamera baru 3,5 bulan
  4. Pengen liat event BIF yang aku belum pernah melihatnya
  5. Transport terjamin, karena ada sopir pribadi alias kakakku sendiri, hehe
  6. Bikin sensasi biar nggak bosen, daripada ngutek-ngutek tugas mulu
1016379_504194086318631_408164167_n Nampang dikit pake ID Card, sttt… dengan kartu ini, aku bebas biaya masuknya yang semula Rp 30.000

Alhasil, aku sangat puas dengan acara BIF 2013 yang aku hadiri dari jam lima sore sampai jam setengah sepuluh malam di hari Sabtu, malam Minggu. Kebanyakan acaranya menampilkan tentang pertunjukan, berupa teater, tarian, penyanyi baik nasional, maupun internasional. Nah, objek foto yang dipilih dalam kompetisi adalah hal itu tadi. Tapi, nggak cuma itu, BIF juga membuka macem-macem stand, juga pameran seni rupa (hal yang membuatku bangga dalam pameran adalah, dosenku sendiri memberikan sumbangsih dalam pameran tersebut dan masuk dalam seniman Indonesia yang terkenal, wow, jadi pengen gali dalem-dalem ilmunya). Ada juga berbagai objek untuk foto-foto dari benda unik sampai etnik yang dipasang sebagai dekorasi.
Nah, lomba foto yang aku ikuti diusung oleh salah satu website yaitu . Ialah website baru yang isinya tempat upload foto gitu lah. Aku sangat berterimakasih sekali, selain aku bisa trip ke Borobudur yang sempat tertunda-tunda beberapa kali, aku bisa action menjadi seorang fotografer beneran, mengambil foto di barisan depan, membelakangi penonton dan lebih dekat dengan panggung. Ah, it’s my dream :)
10650_504194259651947_55619246_n
Ini lagi ngambil foto relief Borobudur, iseng buang arsip, lumayan bisa buat contoh untuk bikin sketsa seperti karya yang dipamerin dosenku tadi
Meskipun fotoku nggak menang, tapi tak apa ini sangat wajar bagi seorang pemula, yang penting pengalamannya, WOW banget pokoknya. Pokoknya, semangat ikut lomba fotografi lagi, bikin ketagihan, tapi harus liat-liat rivalnya juga sih, masalah type kamera dan kelengkapannya sepertinya aku belum bisa meng-upgrade, baru juga beli, uang juga belum ngumpul lagi, hehe. Seperti halnya di lomba kali ini, lensaku kurang pajang, jadi ketika para ‘penangkap cahaya’ dilarang berkerumun didepan panggung, kan harus mundur hingga jarak tertentu, nah disitu kameraku tak bisa menjangkau untuk zooming.nya, sayang sekali.
Dan, ini dia salah satu karya fotografi yang aku submit dengan sentuhan Lightroom yang baru saja aku pelajari di kuliah Fotografi Desain, are nice?
_MG_4905
Sayangnya, aku tidak mengikuti acara itu secara full dan juga rencanaku nyeket candi borobudur secara langsung gagal, karena pada saat itu waktunya terlalu mepet sehingga malam hari candinya sudah tutup. Mungkin hal itu bisa dilakukan lagi diwaktu mendatang, semoga, amin.

1 komentar: