Tapi, kali ini ceritanya berbeda. Kenyataan berbicara sebaliknya, pertama kali datang ke tempat itu suasananya sepi, tak banyak sejumlah orang tampak di pandanganku. Jujur aku menyukai tempat yang sepi dibandingkan tempat yang ramai dikerumuni banyak orang. My shy-meter turning down. Setelah itu, ada beberapa orang yang mengajak berkenenalan dan salah satu dari mereka adalah teman SMS-an berberapa waktu terakhir, kami memang belum pernah bertemu, namun gara-gara tes ini kami dipertemukan, bermula dari ia meng-add facebook-ku, maklum nama facebook-ku sama dengan yang asli jadi mudah dicari.
Ia mendapati namaku dari daftar peserta tes yang ada di internet. Jadi, dengan mudah pembicaraan berlanjut setelah SMS obrolan yang dikirimkan. Oh Thanks God! dengan satu orang saja yang kukenal, aku sudah merasa lega. Saat itu aku merasa sangat aman, kemudian datang teman yang lain, mereka mempunyai pikiran dan nasib yang sama denganku, tentu dengan mudah kami melanjutkan obrolan.
Tak kusangka hal ini dapat terjadi padaku, seperti keajaiban. Hari pertama bertemu dengan orang baru bisa sedekat itu, walaupun hanya sehari bertemu, tapi serasa sudah kenal lama. Sampai sekarang, aku masih SMS-an dengan mereka semua, terimakasih teman. (Isna, Sindu, Istina, and Umaya)
Did you know? Hal ini bisa terjadi karena ada beberapa faktor yaitu:
- Setiap peserta tes yang ada memiliki tempat asal yang berbeda-beda, mereka belum saling kenal sebelumnya
- Belum terbentuk gang atau kelompok-kelompok
- Memiliki tujuan yang sama saat bertemu dengan satu sama lain, berkenalan
- Aku telah di contact terlebih dahulu lewat facebook dan SMS (social network tidak dapat membedakan mana yang introvert dan mana yang extrovert)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar